Para Taruna Poltek SSN Mendapatkan Pencerahan tentang Pancasila dari Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP.
Rabu, 26 Januari 2022 – Bogor Jawa Barat
Halo sobat Poltek SSN
Kuliah tamu Poltek SSN menghadirkan narasumber dari alumni Akademi Sandi Negara Angkatan XI tahun 1987 (saat ini Poltek SSN) Aris Heru Utomo yang akrab disapa AHU. AHU saat ini berkarier di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila. AHU juga aktif sebagai blogger. Sobat bisa mengunjungi akun media sosial AHU di: Instagram: @arisherutomo, Twitter: @arisheruutomo, Blog: arisheruutomo.com.
AHU membawakan materi tentang Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Karakter Dasar Generasi Muda di Era Disrupsi Revolusi Industri 4.0 dalam Mendorong Terwujudnya Keamanan Siber Nasional. Didampingi oleh direktur Poltek SSN, Nunil Pantjawati dan para pejabat Akademik Poltek SSN, AHU menjabarkan tentang bagaimana generasi milenial mengaktualisasikan nilai nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
AHU bercerita tentang asal muasal salam pancasila yang dipopulerkan oleh Presiden RI ke 5 Megawati Sukarno Putri.
“Intisari Pancasila adalah kegotong-royongan dari warga bangsa Indonesia. Tujuannya adalah agar Pancasila tidak hanya di mulut masyarakat Indonesia, namun ideologi itu benar-benar hidup di hati dan dilaksanakan” (Megawati Soekarno Putri).
“Salam Pancasila sendiri pertama kali mulai diperkenalkan oleh Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), sekarang BPIP, pada saat memberikan sambutan pada kegiatan Penguatan Pendidikan Pancasila yang diikuti oleh 503 perwakilan mahasiswa dari seluruh Indonesia di Istana Bogor pada tanggal 12 Agustus 2017. Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh UKP PIP tersebut, hadir Presiden Joko Widodo dan anggota Dewan Pengarah UKP PIP seperti Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif dan Mahfud MD.
Pada acara tersebut Megawati memperagakan Salam Pancasila dengan mengangkat tangan kanannya di atas pundak serupa posisi hormat. Namun, ujung jari tidak menempel di dahi, melainkan berjarak sejengkal dari dahi bagian kanan. Gerakannya pun mesti sedikit menghentak. Saat mengangkat tangan, Megawati kemudian berseru, “Salam Pancasila”.
Dalam penjelasannya Megawati mengemukakan bahwa Salam Pancasila diciptakan oleh Sukarno. “Terdapat dokumen yang menunjukkan Salam Pancasila diciptakan oleh Bung Karno. Beliau (Bung Karno) berkeinginan setiap warga negara secara fisik itu memberikan salam hormatnya satu sama lain dengan cara salam Pancasila itu,” begitu dikemukakan AHU didepan Taruna Poltek SSN.