KOLABORASI POLTEK SSN-USAID-KOICA- KEDUTAAN BESAR INGGRIS JAKARTA
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selalu berupaya untuk memperkuat kapasitas keamanan siber akademisi dan lembaga pelatihan teknis keamanan siber di Indonesia melalui kolaborasi. Hal ini sejalan dengan tujuan dalam mewujudkan ruang siber yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggungjawab sebagaimana tertuang dalam Strategi Keamanan Siber Nasional Indonesia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber.
Kolaborasi yang sedang dilaksanakan kali ini adalah Indonesia Academic Forum for Cyber Security yang diselenggarakan sebagai implementasi kerja sama antara United States Agency for International Development (USAID), Korea International Cooperation Agency (KOICA), Kedutaan Besar Inggris, dan Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN). Forum ini juga merupakan katalis yang diharapkan mampu mendorong ekosistem kerja sama dengan negara-negara yang mendukung dan memiliki inisiatif serupa.
Kegiatan Academic Forum for Cyber Security diselenggarakan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel pada 11-13 September 2023. Turut hadir Kepala BSSN Hinsa Siburian, Mission Director USAID Indonesia Jeffery P. Cohen, Country Director KOICA Jeong Yun-Gil, Kepala Digital Ekonomi Kedutaan Besar Inggris Jakarta Samuel Hayes, Project Director Digital Asia Accelerator DAI David Stanley, Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara Marsma TNI R. Tjahjo Khurniawan, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Badan Siber dan Sandi Negara, serta pembicara dan peserta forum.

Kepala BSSN pada forum tersebut menyampaikan dalam sambutannya bahwa Sebagai upaya mengantisipasi ancaman di ruang siber, maka peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan kualitas terhadap aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Proses atau Tata Kelola, dan Teknologi keamanan siber menjadi prioritas yang harus terus dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Kegagalan dalam mengantisipasi ancaman ini akan membahayakan potensi ekonomi digital Indonesia yang pada tahun 2030 diproyeksikan mencapai nilai Rp 4.531 triliun.
Ia kemudian menambahkan bahwa SDM memiliki peran paling besar dalam kesuksesan implementasi keamanan siber. Namun di sisi lain, SDM juga merupakan titik terlemah dalam rantai keamanan siber sehingga perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas terhadapnya.
“Sejalan dengan tema hari ini, yaitu Strengthening the Cybersecurity Capacity of Indonesia’s Academic and Technical Cybersecurity Training Institution, maka peningkatan kapasitas untuk Akademisi dan Institusi Pelatihan Teknis Keamanan Siber menjadi prioritas dalam rangka menghasilkan SDM Keamanan Siber dan Sandi yang andal dan profesional.”, ungkap Hinsa.

Country Director KOICA Jeong Yun-Gil juga memberikan sambutannya, “keterlibatan para pakar terkenal dari universitas-universitas Korea dan perusahaan teknologi internasional memberikan kesan dinamis dalam diskusi forum tersebut. Wawasan mereka mengenai tren dan teknologi terkini dalam keamanan siber akan membentuk kembali pemahaman kita mengenai bidang yang berkembang pesat ini. Sorotan pada strategi Penelitian dan Pengembangan keamanan siber Korea memberikan contoh bagi negara-negara yang berupaya meningkatkan ketahanan siber mereka.”
“Sungguh suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari Forum Akademik Keamanan Siber yang luar biasa ini, yang mempertemukan para pemikir hebat di bidang keamanan siber.”, kata Jeong.

Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat menegaskan komitmen kami untuk mendukung dan membantu negara-negara mitra kami menghadapi intrusi ruang siber”, kata Jeff Cohen, Direktur USAID Indonesia. “Inilah yang ingin kami lakukan hari ini, bekerja sama untuk mengembangkan dan menjaga dunia digital kita saat ini dan masa depan,” tambahnya.
Betikut dokumentasi kegiatan “Indonesia Academic Forum for Cyber Security” :















Kegiatan Kunjungan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Kamis, 31 Agustus 2023 Poltek SSN menerima kunjungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam rangka menjalin silaturahmi dan penjajakan kerja sama. Tim JICA dipimpin oleh Mr. IDE Hiroyuki sebagai Chief Advisor beserta Ms. Rizky Amelia diterima secara hangat oleh pimpinan Poltek SSN yang diwakilkan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Dr. Amiruddin beserta jajaran pejabat struktural dan akademik Poltek SSN.
Dalam kesempatan tersebut, JICA menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan terkait peluang kerjasama. Selanjutnya, dari Poltek SSN juga memberikan paparan terkait profil Poltek SSN dan juga Cryptography Research Laboratories oleh Mareta Wahyu Ardyani, M.Sc. Kemudian dilakukan diskusi penjajakan potensi kerja sama yang mungkin dilakukan antara kedua belah pihak yaitu peluang kerjasama tridharma perguruan tinggi bidang kriptografi.
Diskusi berlangsung dengan baik sesuai harapan dari maksud dan tujuan kunjungan, dan kegiatan diakhiri dengan kunjungan fasilitas Poltek SSN serta foto bersama. Berikut dokumentasi kegiatan tersebut:








Poltek SSN Menggelar International Conference on Cryptography, Informatics and Cybersecurity (ICoCICs) 2023
Halo Sobat Siber…
Poltek SSN telah menggelar International Conference on Cryptography, Informatics and Cybersecurity 2023 yang diselenggarakan secara Hybrid, pada 23 dan 24 Agustus 2023, dari IPB International Convention Center (IICC), Bogor.
.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Hinsa Siburian dan Chairman ACAD CSIRT, Prof. R. Eko Indrajit, kegiatan ini menghadirkan Panel Discussion dengan tema “Cryptography and Cybersecurity: Roles, Prospects, and Challanges” diisi oleh tiga narasumber yang hadir secara Luring diantaranya pada tanggal 23 Agustus : Prof. Yan Solihin, University of Central Florida, Prof. Dr. Willy Susilo, Wollongong University, Dr. Martianus Frederic E. Nanyang Technolgical, University, Nanyang Technological University, Singapore.
.
Pada hari keduanya, hadir sebagai narasumber diantaranya, Khoa, Nguyen, PhD, Wollongong University, Prof. Dr. Wisnu Jatmiko, Universitas Indonesia, Prof. Ir. Zainal Arifin H., Universitas Dian Nuswantoro, Prof. Dr. Indah Emilia W., Universitas Gadjah Mada.
.
Setelah kegiatan Plenary Session selesai di setiap harinysa, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan Parallel session, kegiatannya adalah memaparkan hasil dari Paper yang dibuat oleh para pemapar yang terdiri dari Taruna Poltek SSN, dan dari umum yang terkait dengan cybersecurity daro dalam negeri maupun luar negeri.
.
Pada konferensi itu dipresentasikan juga makalah dengan judul “Enhancing Data Governance and Personal Data Protection: A Strategic Review for Cases in Indonesia”. Makalah tersebut merupakan hasil penelitian bersama antara Huawei, Poltek SSN dan Universitas Indonesia dalam bidang Cloud Security. Berikut dokumentasi kegiatan








Indonesia Academic Forum for Cyber-Security
Halo Sobat Siber..
Bergabunglah bersama di Indonesia Academic Forum for Cyber-Security, dilaksanakan secara Luring. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Poltek SSN dengan USAID, KOICA & British Embassy.
Bersiaplah untuk terjun ke dunia keamanan siber yang dinamis saat kami mengumpulkan para ahli, profesional, dan penggemar di bawah satu atap untuk berbagi wawasan, bertukar ide, dan membuka jalan menuju masa depan digital yang lebih aman.
Bertempat di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City Hotel, pada tanggal 11 hingga 13 September 2023!
Kuota terbatas! Ayo, daftarkan diri anda di acara yang inovatif ini. Mari kita bersama-sama memperkuat fondasi keamanan siber!
👉 [Link Pendaftaran : http://s.id/CyberForumPoltekSSN
📞 Untuk pertanyaan, hubungi Septia Ulfa S. [0821-2397-8833]
Sampai jumpa di Forum Akademik Indonesia untuk Keamanan Siber!
#IAFCS2023 #Forum Keamanan Siber #SecureTheFuture

PERANG RUSIA-UKRAINA DALAM PERSPEKTIF SIBER
Buku “Perang Rusia-Ukraina dalam perspektif siber” memberikan gambaran yang komprehensif terkait perubahan metode perang yang beralih dari perang fisik menjadi perang siber. Mengangkat contoh perang Rusiadan Ukraina, buku ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengidentifikasi ancaman siber sehingga dapat menambah wawasan pembaca sehingga lebih siap dan waspada dalam mempersiapkan diri menghadapi perang siber yang mungkin dihadapi Indonesia.
Dunia siber merupakan sebuah dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah. Indonesia saat ini juga tengah menghadapi perang siber yang kondisinya sangat jauh berbeda dengan perang konvensional. Dalam perang konvensional, kita bisa menghitung senjata apa yang dipakai musuh, berapa jumlah pasukan dan berapa banyak tank yang digunakan. Dalam perang siber, tidak dapat diketahui siapa pelaku penyerangan, teknologi apa yang dipergunakan, kekuatannya sebesar apa, berapa orang yang digerakkan, dan infrastruktur apa yang dihancurkan. Efek yang ditimbulkan oleh perang siber pun akan jauh lebih parah daripada perang konvensional.
Sebagai sebuah literasi, buku ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran mengenai tahapan dan serangan dalam ranah siber. Buku ini adalah sumber yang tak ternilai bagi siapa pun yang ingin memahami dunia siber dan mengambil langkah-langkah proaktif dalam melindungi diri dan organisasinya dari serangan siber.
Doktor FTUI Raih Predikat Cumlaude, Berkat Kembangkan Fungsi Hash Kriptografis Terbaru untuk Keamanan Sistem Informasi dan Siber

Susila Windarta, salah satu dosen di Politeknik Siber dan Sandi Negara dan juga mahasiswa program Doktoral Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTE FTUI) untuk meneliti lebih lanjut hal ini melalui disertasinya yang berjudul “Pengembangan Fungsi Hash Kriptografis Baru Berbasis Konstruksi Spons untuk Internet of Things (IoT)”. Disertasi ini dipresentasikan pada sidang promosi Doktor DTE FTUI, Senin (10/7/23).
“Tujuan khusus dari penelitian ini sebenarnya untuk mendesain algoritma permutasi baru yang mempunyai sifat difusi yang baik, tahan terhadap kriptanalisis diferensial dan linear. Algoritma permutasi ini menjadi komponen utama fungsi hash baru, mendesain fungsi hash baru yang memenuhi kriteria fungsi hash yang baik, meliputi ketahanan terhadap serangan preimage, second preimage dan collision, melakukan uji ketahanan fungsi hash menggunakan kriptanalisis diferensial dan kriptanalisis linear,” ungkap Susila.
Dari penelitiannya ini, Susila telah mengembangkan fungsi hash kriptografis baru berbasis konstruksi spons, yaitu dihasilkannya dua permutasi baru dengan tingkat keamanan yang baik dalam aspek kriptanalisis diferensial dan linier, yaitu permutasi Modified-SATURNIN dan permutasi WSR, serta dihasilkannya tiga algoritma fungsi hash ringan baru, yaitu ALIT-Hash, TJUILIK- Hash, dan WSR-Hash. ALIT-Hash dan TIUILIK-Hash berdasarkan algoritma block cipher SATURNIN dan mode operasi berbasis spons Beetle.
Susila Windarta berhasil meraih gelar Doktor dengan raihan IPK 4.00. Ia juga merupakan Doktor ke-158 dari DTE FTUI dan Doktor ke-508 dari FTUI. Sidang promosi ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. Dengan promotor, Prof. Dr-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng., dan Ko Promotor, Dr. Drs. Suryadi, M.T, serta tim penguji Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc., Prof. Dr. Ir. Anak Agung Putri Ratna, M.Eng., Dr. Ir. Dodi Sudiana, M.Eng., Dr. Muhammad Salman, S.T., M.IT., Dr. Ruki Harwahyu, S.T., M.T., M.Sc., Dr. Bernardi Pranggono, B.Eng., M.DigComms.
Pada sidang promosi Doktor yang bertempat di Ruang Smart Meeting Room Makara 04 Gedung Dekanat FTUI Lantai 1 ini juga turut dihadiri oleh beberapa tamu penting, yaitu Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Letnan Jendral TNI (Purn) Hinsa Siburian, Sekretaris Utama BSSN, Y.B. Susilo Wibowo, S.E., M.M., Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara, Marsekal Pertama TNI R. Tjahyo Khurniawan, S.T., M.Si., Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BSSN, Brigjen TNI Rory Ojak Halomoan Sitorus, S.I.P., M.Si.(Han), Kepala Biro OSDM, BSSN: Anton Martin, S.E., M.H., Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi, BSSN, Eko Ariefianto, S.Kom., M.T.I., dan Kepala Sekretariat Kantor Staf Presiden (KSP), Yan Adikusuma, S.Kom., M.Eng.
Suber artikel : https://eng.ui.ac.id/blog/doktor-ftui-raih-predikat-cumlaude-berkat-kembangkan-fungsi-hash-kriptografis-terbaru-untuk-keamanan-sistem-informasi-dan-siber/



Tinjauan Strategis Keamanan Siber Indonesia – Teknologi Cloud dan Tata Kelola Data
Buku Tinjauan Strategis ini memberikan wawasan tentang kondisi terkini cloud computing dan tata kelola data di Indonesia, baik dari aspek teknologi maupun regulasi, serta praktik terbaik yang dapat diterapkan untuk mencapai pengelolaan data yang aman dan efektif.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan ekonomi digital yang berkembang pesat, dan dengan meningkatnya adopsi cloud computing, organisasi perlu mengelola data mereka secara efektif untuk memastikan keamanan dan privasi. Buku ini mengeksplorasi masalah kritis yang dihadapi organisasi, seperti pelanggaran data, masalah privasi, dan kepatuhan terhadap peraturan, serta menyajikan solusi praktis untuk mengatasinya.
Buku ini dimulai dengan memberikan ikhtisar tata kelola data dan cloud computing, termasuk definisi, prinsip utama, dan manfaatnya. Kemudian menggali tantangan unik yang dihadapi organisasi di Indonesia dalam mengimplementasikan cloud computing, seperti infrastruktur dan sumber daya yang terbatas, serta kerangka peraturan dan faktor budaya yang berdampak pada tata kelola data.
Buku ini menawarkan diskusi terperinci tentang risiko keamanan yang terkait dengan cloud computing dan memberikan panduan komprehensif untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang efektif. Ini termasuk dalam aspek penilaian risiko, perencanaan keamanan, dan pemilihan kontrol keamanan yang sesuai untuk memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Berbagai standar keamanan global serta praktik terbaik pada beberapa negara juga termasuk dalam pembahasan buku ini.
Terakhir, buku ini membahas masalah penting terkait kepatuhan dan menawarkan panduan tentang bagaimana organisasi dapat memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan peraturan untuk tata kelola data dan cloud computing di Indonesia. Disisi lain, tinjauan mendalam terkait aspek regulasi yang berlaku saat ini, serta rekomendasi yang diberikan bagi pengambil kebijakan juga menjadi nilai lebih dari buku ini.
Secara keseluruhan, buku ini merupakan panduan penting bagi segenap pemangku kepentingan dalam mewujudkan tata kelola data dan keamanan cloud computing yang aman dan efektif di Indonesia. Ini menawarkan saran praktis, wawasan ahli, dan contoh dunia nyata untuk membantu organisasi menavigasi lanskap kompleks tata kelola data dan keamanan cloud computing, dan memastikan bahwa data mereka dikelola dengan cara yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.