Poltek SSN Sukses Gelar ICoCICs dan Final Wreck IT Competition 2025: Kolaborasi Global untuk Ketahanan Siber Nasional
Depok, 22–23 Oktober 2025 – Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) sukses menyelenggarakan International Conference on Cryptography, Informatics, and Cybersecurity (ICoCICs) 2025 bersamaan dengan Final Wreck IT Competition 2025. ICoCICs 2025 merupakan konferensi internasional resmi IEEE kedua yang diselenggarakan oleh Poltek SSN dalam format hybrid. Tahun ini, konferensi mengusung tema “The Future of Cryptography and Cybersecurity in the Age of Quantum Computing: AI vs Quantum Threats.”
Sebagai forum ilmiah bergengsi di bidang keamanan informasi, kriptografi, dan keamanan siber, ICoCICs 2025 melanjutkan kolaborasi antara Poltek SSN dan sejumlah perguruan tinggi ternama di dalam maupun luar negeri. Konferensi ini menjadi wadah bagi mahasiswa, pendidik, peneliti, serta praktisi industri dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, hasil riset, dan pengalaman.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Laksamana Pertama TNI Ir. Arnoldus Triono, M.M., M.Tr. Opsla., CIQNR, selaku Direktur Poltek SSN, serta Dr. Bety Hayat Susanti, S.Si., M.E., selaku General Chair ICoCICs 2025. Selanjutnya, Keynote Speech disampaikan oleh Drs. Y. B. Susilo Wibowo, M.M., Sekretaris Utama BSSN dan Laksana Tri Handoko, M.Sc., perwakilan dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Plenary Speaker yang menghadirkan Dr. Amir Hamzah dari Pusat Teknologi dan Pengurusan Kriptologi Malaysia serta Prof. Teddy Mantoro dari Nusa Putra University.
Masih di hari pertama, digelar seminar bertema “Safe Migration to Post-Quantum Cryptography (PQC)” dengan menghadirkan pembicara Soetedjo Joewono, S.E., M.M. (BSSN), Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Universitas Gadjah Mada), Hai Li (Huawei Indonesia), dan Gebhard Scherrer (A3 Securicon), serta dimoderatori oleh Dr. Santi Indarjani, S.Si., MMSI. dari Poltek SSN.
Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan sesi pemaparan hasil penelitian dari para pemakalah yang telah lolos seleksi. Para peserta berasal dari taruna Poltek SSN, akademisi, dan peneliti dari berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Pada sesi ini, peserta mempresentasikan hasil riset terkait berbagai topik dalam bidang keamanan siber, informatika, serta pengembangan teknologi digital yang relevan dengan tantangan era kuantum.
Bersamaan dengan konferensi, dilaksanakan pula babak final Wreck IT Competition 2025, yaitu kompetisi Capture The Flag (CTF) tingkat nasional yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi.
Tiga tim terbaik berhasil meraih kemenangan sebagai berikut:
🥇 Dicarry Kating Man 2 Malang (Universitas Indonesia)
🥈 CYMM (Binus University)
🥉 Manarul Ilmi Enjoyer (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Kategori Best Write-Up juga diraih oleh Manarul Ilmi Enjoyer.
Pada hari kedua kegiatan ICoCICs 2025 menghadirkan dua Plenary Speakers terkemuka, yaitu Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., Ph.D. dari Universitas Indonesia dan Prof. Ir. Ari Moesriami Barmawi, M.Sc., Ph.D. dari Telkom University. Keduanya memberikan paparan inspiratif mengenai perkembangan kebijakan, riset, serta penerapan teknologi kriptografi dan keamanan siber di era quantum computing.
Sebagai penutup kegiatan, ICoCICs 2025 memberikan penghargaan kepada para peneliti terbaik di berbagai kategori. Penghargaan Best Paper diraih oleh Srikanta Datta Prasad T. N. D. & Mahima Ganapati Pushpa melalui karya berjudul “Graph Neural Networks for Advanced Persistent Threat Detection.”
Penghargaan Best Presenter diberikan kepada:
- Taukhid W. Broto (Topik Cryptography & Steganography)
- Ni Komang Ayu Krisnasari (Topik Cybersecurity)
- Muhammad Senoyodha Brennaf (Topik Informatics)
- Ariska Allamanda (Topik Mobile Technology)
Penyelenggaraan ICoCICs dan Final Wreck IT Competition 2025 mencerminkan komitmen Poltek SSN dalam mendorong riset, inovasi, serta pengembangan keilmuan di bidang keamanan siber dan kriptografi. Melalui forum ilmiah dan kompetisi ini, Poltek SSN memperkuat kolaborasi strategis lintas lembaga dan negara, sekaligus menumbuhkan generasi unggul yang siap berkontribusi bagi ketahanan siber nasional.




