Perguruan Tinggi Pilihanku
Banyak sekali mahasiswa atau taruna Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) memberikan alasan yang sama ketika ditanya mengapa memilih bersekolah di PTK. Jawabannya tidak akan jauh dari ingin membuat bangga orang tua, ingin mendapatkan sekolah yang gratis, ingin langsung bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), ingin terlihat keren dengan seragam-seragamnya, dan lain sebagainya.
STOP! sebelum hal itu juga menjadi alasan-alasanmu dalam memilih perguruan tinggi, alangkah baiknya para sobat pencari perguruan tinggi berpikir ulang terlebih dahulu.
- Ingin membuat bangga orang tua? Nyatanya setiap orang tua pasti bangga dengan anaknya yang melakukan kegiatan positif.
- Ingin mendapatkan sekolah gratis? Tidak hanya PTK yang menawarkan sekolah gratis, nyatanya saat ini banyak beasiswa yang ditawarkan baik di dalam atau diluar negeri.
- Ingin langsung bekerja sebagai ASN? Itu tidak mudah, kamu masih harus kuliah 3 atau 4 tahun dulu untuk ikut tes sebagai ASN. Diluar itu, ternyata banyak lho profesi selain ASN yang lebih menantang.
- Ingin terlihat keren? Keren itu bukan karena seragam lho, keren itu adalah dengan prestasi yang kamu raih.
Jadi, bagaimana menentukan perguruan tinggi yang tepat selepas sobat semua lulus dari sekolah putih abu-abu? Yang pertama, penting sekali buat kamu semua memiliki yang namanya goal’s life atau tujuan. Misalnya, sepuluh tahun kedepan sobat semua ingin menjadi apa? Pengusaha? Atlet? Musisi? Artis? Arsitek? Politisi? Desainer? Pedagang? Jurnalis?Dokter? Pilot? Polisi? Tentara? Atau ingin jadi ASN? Tentukanlah 1 atau 2 tujuanmu. Jangan banyak –banyak nanti sobat malah tidak fokus.
Selanjutnya, sobat semua juga perlu cek lagi apa sebenarnya kesukaanmu? Apa kamu suka berhitung, suka dengan hal menantang di outdoor, suka berolahraga, suka bermusik, dsb? Kesukaanmu berguna sekali untuk meyakinkan tujuan yang kamu pilih.
Setelah kamu selesai menentukan pilihan goal’s life dan kesukaanmu, barulah sobat cari informasi yang sebanyak-banyaknya, perguruan tinggi mana yang memiliki program studi yang sesuai dengan pilihanmu. Carilah sedikitnya 3 (tiga) perguruan tinggi, bandingkan (+) dan (-) nya. Informasi tambahan tentang reputasi lulusan, beasiswa, juga penting di tahap ini .
Kalau kamu mempunyai angan-angan untuk sekolah di PTK. Coba periksa apakah PTK favoritmu bagian dari pilihanmu itu? Jika iya, lanjutkanlah. Misalnya Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN), yang sebelumnya dikenal dengan Sekolah Tinggi Sandi Negara. Poltek SSN merupakan perguruan tinggi di lingkungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Poltek SSN terdiri dari 3 (tiga) program studi (prodi) diploma IV yaitu Prodi Rekayasa Keamanan Siber, Prodi Rekayasa Kriptografi, dan Prodi Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi. Lulusan dari Poltek SSN akan bekerja sebagai ASN di lingkungan BSSN.
Jangan lupa untuk membuat persiapan yang matang sebelum sobat semua mengikuti seleksi penerimaan di PTK. Hampir semua PTK memberlakukan seleksi yang ketat dan banyak tahapan. Bentuk tes nya bervariasi, diantaranya Seleksi Kompetensi Dasar, Tes Akademik, Tes Wawancara, Tes Kebugaran dan Kesehatan, Tes Psikologi.
Pada akhirnya, kalau mau kuliah tidaklah harus di Poltek SSN. Tapi kalau sobat semua suka dengan bidang IT security dan ingin bekerja di bidang pemerintahan, Poltek SSN pilihan yang sangat tepat!
Duka Cita
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Sudjiatmi Notomihardjo, Ibunda Bapak Presiden RI Joko Widodo Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa serta keluarga besar yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
Covid 19
Tetap ikutin imbauan pemerintah ya buat stay di rumah aja kalau enggak ada keperluan yang urgent banget buat keluar rumah. Selain itu tetap jaga kesehatan ya dirumah.
Sejarah POLTEK SSN
Terbentuknya POLTEK SSN berawal dari pendidikan sandi pada tahun 1946, bersamaan dengan berdirinya organisasi sandi di Kementerian Pertahanan, yang pada saat itu dikenal dengan nama Bagian Code Kementerian Pertahanan Bagian B (Intelijen). Pada tahun 1947 dibentuk pendidikan sandi dengan sistem magang. Setelah organisasi persandian ditingkatkan statusnya menjadi suatu badan/lembaga tersendiri bernama Djawatan sandi pada tahun 1950, sistem pendidikan sandi disempurnakan menjadi pendidikan Sandiman dan Juru Sandi. Karena pendidikan Sandiman dinilai kurang dalam analisis kriptografi, maka dibentuk pendidikan Ahli Sandi –Brevet A dan Brevet B. Meskipun demikian, pendidikan Sandiman dan Juru Sandi tetap ada dengan nama Diklat Sandiman -Ahli Sandi Tingkat II dan Juru Sandi –Ahli Sandi Tingkat I.
Pada akhir tahun 1969 dibuka pendidikan Ahli Sandi Gaya Baru yang menggunakan kurikulum gabungan Pendidikan Ahli Sandi Brevet A dan Pendidikan sandiman. Pada tahun 1973 pendidikan Ahli Sandi Gaya Baru dinyatakan secara de facto sebagai Akademi Sandi Negara (AKSARA). Hal tersebut dikuatkan dengan Surat Keputusan Ketua Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) No. 078.II.4.74 tahun 1974 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0135/U/1975 tentang pengesahan Akademi Sandi Negara.
Melalui proses penilaian dan peninjauan mengenai kelayakan sistem pendidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, maka berdasarkan surat Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Nomor 19/MPN/02 tahun 2002 Mendiknas menilai (D-III) AKSARA laik untuk ditingkatkan menjadi (D-IV) Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN). Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 22 tahun 2003 menetapkan tentang Pendirian STSN. Keputusan Presiden RI ini menetapkan pula bahwa AKSARA diintegrasikan ke dalam Sekolah Tinggi Sandi Negara.
STSN membuka pendidikan untuk angkatan I di tahun 2002. Pada tahun ini pendidikan akademik diselenggarakan berdasarkan kurikulum 2002. Kurikulum 2002 mengatur STSN untuk menyelenggarakan dua bidang studi, yaitu Manajemen Persandian dan Teknik Persandian. Teknik Persandian sendiri dibagi lagi menjadi 2 bidang minat yaitu Teknik Rancang Bangun dan Teknik Kripto. Perjalanan panjang STSN hingga tahun 2019 melalui empat kali perubahan kurikulum, menyesuaikan kebutuhan pengguna dan kemajuan dunia pendidikan. Kurikulum STSN mengalami revisi di tahun 2004, 2005, 2007, dan terakhir kurikulum yang digunakan adalah revisi di tahun 2016.
Melalui pertimbangan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Peraturan BSSN Nomor 12 tahun 2019, bahwa dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia di bidang siber dan sandi bagi BSSN dan Kementerian/Lembaga lain, dilakukan perubahan kelembagaan Sekolah Tinggi Sandi Negara menjadi Politeknik Siber dan Sandi Negara (POLTEK SSN). Perubahan menjadi POLTEK SSN juga berdasarkan surat Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 03/M/I/2018 dan berdasarkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1007/M.KT.01/2019. Sejarah panjang terbentuknya POLTEK SSN menjadikannya sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dalam persandian dan serius dalam keamanan siber.
Pahlawan Kemanusiaan
Terimakasih utk semua Perawat, Dokter & Tenaga Medis yg telah menjadi garda terdepan dlm pelayanan kesehatan serta upaya penanganan pandemi COVID-19. Terimakasih atas pelayanan yg telah diberikan.
Selamat Hari Raya Nyepi
Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1942. Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1942 bagi yang merayakan di mana pun berada. Semoga kesucian hati membawa kebaikan dan perdamaian untuk semua..
Kalender Pendidikan TA 2019/2020
Berikut ini disampaikan Kalender Pendidikan STSN Tahun Akademik 2019/2020 sesuai dengan Keputusan Ketua STSN No.21 Tahun 2019 Tentang Kalender Pendidikan STSN Tahun Akademik 2019/2020. Kalender Akademik STSN menggambarkan jangka waktu dan jenis kegiatan di STSN yang dibagi menjadi 2 semester yaitu semester gasal dan semester genap pada tiap tahunnya. Untuk mengunduh kalender akademik STSN silahkan klik disini
Pelantikan Mahasiswa STSN Tahun Akademik 2019/2020
Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) menggelar Pelantikan Mahasiswa Angkatan XVIII bertempat di Lapangan Bidar Alam Kampus STSN, Ciseeng, Bogor, Selasa (17/9). Pada tahun ini, jumlah calon mahasiswa/i yang mengikuti prosesi pelantikan terdiri dari 54 orang putri dan 46 orang putra. Bertindak selaku Inspektur Upacara yaitu Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian, sekaligus mengambil sumpah 100 orang calon mahasiswa Sekolah Tinggi Sandi Negara pada pelantikan tersebut.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara juga memberikan sambutan dalam acara tersebut. Beliau menekankan pentingnya keberadaan SDM yang berkualitas serta memiliki kemampuan untuk berkreasi, inovatif, berkarakter dan berintegritas. Sekolah Tinggi Sandi Negara Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) dibawah BSSN memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan kurikulum, pengasuhan dan fasilitas agar dapat mencetak lulusan yang memenuhi standard kompetensi sesuai dengan program studinya. Beliau juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti pendidikan di STSN memiliki komitmen untuk belajar yang tekun, disiplin, menaati setiap aturan, serta menjaga nama baik almamater karena bidang keamanan siber dan sandi akan menjadi unsur penting dalam mewujudkan keamanan dan meningkatkan perekonomian nasional masa depan.
Beberapa pejabat tinggi Madya dan Pratama terlihat menghadiri pelantikan mahasiswa STSN pagi ini, seperti Bapak Syahrul Mubarak, S.IP, M.M., selaku Sekretaris Utama BSSN, Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Aries Wahyu Sutikno, Direktur Pengendalian Sumber Daya Manusia, Deputi IV Dame Ria Munthe, S.E., Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Sekretariat Utama Mohamad Ikro, S.Si, M.Si., Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional, Deputi I , serta pejabat tinggi Madya dan Pratama lainnya.
WRECK-IT, Kompetisi & Seminar Keamanan Siber
WRECK-IT merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari kompetisi dan seminar dalam bidang kemanan siber. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Sandi Negara yang disponsori oleh PT. Bank Sinarmas sebagai bentuk partisipasi dalam meningkatkan kesadaran peretasan beretika (ethical hacking) dan keamanan informasi untuk semua lapisan masyarakat.
Kompetisi ini dilaksanakan dengan dua tahap yaitu babak penyisihan secara online (Capture The Flags) dan babak final secara offline (Cyber War Games). Konsep babak penyisihan yaitu Jeopardy CTF dimana hanya akan diambil 9 (Sembilan) tim terbaik untuk melanjutkan ke babak final. Total hadiah untuk pemenang kompetisi sebesar Rp 45.000.000,-.
Seminar yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 November 2019 dengan tema “Cybersecurity Workforce : Past, Now, and Future” berlokasi di Hotel Akmani, Jakarta. Seluruh rangkaian kegiatan WRECK-IT bersifat gratis dan terbuka untuk umum tanpa batasan usia.
Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi https://wreck-it.id
Unduh Poster Kompetisi dan Poster Seminar